Simbol itu adalah Themis Sang
Dewi Keadilan.
Dalam legenda yunani kuno, Themis
dianggap sebagai dewi keadilan. Sosoknya digambarkan sebagai Dewi yang memegang
pedang dan mata ditutup secarik kain hitam. Seolah, pedang di tangan
kanan Themis siap menebas apapun yang culas. Siap
memberantas segala sesuatu yang menindas. Menumpas setiap kejahatan yang
merugikan manusia. Themis adalah sosok dewi yang siap
menebas setiap keangkaramurkaan yang terjadi. Tentu dengan tanpa pandang bulu.
Dalam legenda Yunani kuno terdapat kisah tentang
Dewi Themis tentang keadilan yang coba dihadirkan
manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Themis
dalam mitologi Yunani adalah salah satu Titan wanita yang memiliki hubungan
dekat dengan Zeus. Dia adalah salah satu dari 7 orang Istri Zeus. PenganutNeo-Pagan
terutama Helenistic NeoPagan menganggap Themis
adalah dewi kebajikan dan keadilan. Beberapa sekte modern menganggap Themis
berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia digambarkan membawa
seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan
seseorang. Themis juga memberikan masukan
terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.
Sementara dalam mitologi Romawi, dewi keadilan itu
namanya Lady Justice (Iustitia, atau cukup ‘Justice’). Dia adalah personifikasi
dari dorongan moral yang bernaung di bawah sistem hukum. Sejak era Renaissance,
Justitia telah kerapkali digambarkan sebagai wanita yang bertelanjang dada,
membawa sebuah pedang dan timbangan, serta terkadang mengenakan tutup mata.
Ikonografinya yang lebih modern, yang banyak
menghiasi ruang persidangan, merupakan paduan dari Dewi Fortuna Romawi yang
mengenakan tutup mata dengan Dewi Tyche Yunani Helleinistik (masa penjajahan
Alexander Agung). Justitia secara pararel merupakan Themis, pernyataan dari
adanya sebuah aturan, hukum, dan kebiasaan, dalam aspeknya sebagai
personifikasi dari kebenaran mutlak dari hukum. Bagaimanapun, hubungan
mitologikal keduanya tidaklah langsung. Yang membawa timbangan biasanya adalah
putri Themis, Dike.
Gambaran Justitia yang paling umum adalah timbangan
yang menggantung dari tangan kiri, di mana ia mengukur pembelaan dan
perlawanan dalam sebuah kasus. Dan kerapkali, ia digambarkan membawa pedang
bermata dua yang menyimbolkan kekuatan Pertimbangan dan Keadilan. Kemudian, ia
juga digambarkan mengenakan tutup mata. Ini dimaksudkan untuk mengindikasikan
bahwa keadilan harus diberikan secara objektif tanpa pandang bulu, blind
justice & blind equality.
0 komentar:
Posting Komentar