Penelitian ilmiah telah dilakukan dan menghasilkan
banyak kesimpulan yang dapat diurai secara logika. Salah satunya adalah yang
telah ditayangkan pada chanel Discovery & National Geograpic pata tahun
2011.
Dilansir oleh situs Indocropcircles,
berbagai peristiwa hilangnya kapal dan pesawat terbang di masa lampau itu
diakibatkan oleh gangguan mesin serta alat navigasi seperti kompas. Untuk
mengingatkan, kompas dan alat navigasi yang digunakan pada waktu lampau
mengandalkan magnet Bumi sebagai petunjuk arah utara dan selatan.
Fakta terkini menunjukkan bahwa dari citra satelit,
infra merah dan alat lainnya yang dipakai memantau dan memindai wilayah
Segitiga Bermuda, ada pusaran-pusaran lava panas yang jumlahnya cukup banyak
dan besar di bawah wilayah laut tersebut.
Pusaran lava itu menghasilkan gelombang
elektromagnet yang kuat, dan mampu mengganggu alat navigasi dari kapal dan
pesawat yang melintas di atas daerah Segitiga Bermuda tersebut. Ingat, sebagian
besar peristiwa hilangnya kapal dan pesawat terjadi di masa belum adanya alat
navigasi canggih yang menggunakan bantuan satelit.
Hasilnya, pesawat dan kapal tersebut kehilangan
arah, kehabisan bahan bakar karena berputar-putar tanpa arah, jatuh atau
tenggelam. Kondisi laut di wilayah tersebut yang luas, dalam serta alat
evakuasi yang terbatas menyebabkan tak ada korban selamat dapat ditemukan.
Perbandingan yang dapat diamati adalah, bahwa di
saat ini hampir tak pernah terdengar kabar mengenai hilang atau jatuhnya kapal dan
pesawat di daerah tersebut. Ini disebabkan sistem navigasi yang telah canggih
saat ini, menggunakan sistem GPS dan dibantu oleh beberapa satelit yang memandu
sistem transportasi.
Jadi, masih percaya mistis di Segitiga
Bermuda?
0 komentar:
Posting Komentar